Sabtu, 24 Oktober 2009

CHILDHOOD

"...little girl and little boy walking while holding hands....

PROLOG TIGA PULUH LIMA

...

Jumat, 23 Oktober 2009

PROLOG TIGA PULUH EMPAT

Baru 4 pertemuan...Malam pertama. Tempat perkenalan yang sama. Balutan jaket manco hijau pastel, dan kneey-jeans serta sandal putih. Berkeliling tak tahu arah, layaknya tak tahu siapa dan apa. Berputar mengelilingi malam, dan akhirnya duduk di bawah atap sewaan.Mulailah percakapan santai. Seperti melahap hidangan pembuka yang renyah dan manis. Ringan, tapi mengandung makna dalam. Dan harus didalami lagi. Seperti biasa, pertemuan yang sama. Sangat biasa, mengobrol, saling pandang, akhirnya diteruskan ritual-ritual wajib kaum homoseks. Ritual yang biasa. Tak dapat ditolak. Berpagutan menyatu, meniup rambut-rambut halus nafsu, mengecup melintasi...

Senin, 19 Oktober 2009

PROLOG SEMBILAN BELAS

       Dia duduk di kursi taman tua yang sudah mulai berlumut. Siang itu sedikit gelap, karena alam beratapkan awan yang siap mendengungkan bunyi gemuruh, melintaskan kilat, menembakkan petir, lalu memuntahkan air-air hujan.        "Hai, mendung! Kau tampak pucat!"         Mendung memang sepucat batu di dekat trotoar.         Lalu, kilat melintas. Memotret seluruh jagad raya.        "Hai, kilat! Pe-De banget loe! Motret ga ijin dulu! Permisi kek, apa kek..."        Kilat melintas untuk kedua kalinya....

Selasa, 13 Oktober 2009

PROLOG LIMA

Musholla pagi itu tampak sepi, seperti halnya setiap pagi. Memang selalu sepi. Aku belum mau ke sana. Kemarin aku masih sakit hati dengan Dia.Lalu di dalam ruang OSIS lagi, kunyalakan komputer, dan memeriksa tugas harianku. Dispensasi masih normal, tidak ada yang memalsu tanda tangan. Biasanya anak-anak iseng pemalas, sering memanfaatkan dispensasi. Agenda hari ini, tidak ada. Kosong. Tapi, pikiranku selalu penuh. Overload. Siap ditumpahkan kepada siapa saja yang akan datang ke ruangan ini.Benar saja. Kudengar langkah kaki berlari. Keteplek-keteplek...Bukan! Bukan sasaranku. Itu hanya mbak Aulia. Sekretaris seniorku yang pintar luar biasa. Wajah Ibrani-nya selalu membawa aura padang pasir. Kerudungnya putih hari ini. Disemat dengan bros melati di sisi kiri atas dadanya. Selalu menenteng tas...

Senin, 12 Oktober 2009

Children of Heaven - The Natural Touch of Moslem's Children

Children of HeavenChildren of Heaven sebuah karya Majid Majidi yang memenangkan berbagai penghargaan internasional antara lain Montreal World Film Festival, Silver Screen Awards di Internasional Film Festival dan Nominasi Piala Awards 1999 untuk Best Language Film.Sebuah kisah dari negeri Timur Tengah. Seorang anak kecil bernama Ali Mandengar (diperankan oleh Amir Farrokh Hashemian) hidup sangat sederhana di tengah-tengah keluarga bersama dengan kedua orang tuanya dan kedua adiknya.Pada suatu ketika, di sebuah tempat sol sepatu Ali bermaksud mengambilkan sepatu adik pertamanya Zahra karena selesai diperbaiki. Kemudian ketika hendak membeli kentang...

Selasa, 06 Oktober 2009

Perbandingan Satu

Bandingkan!Burung tidak ingin bisa menyelam, ia cukup puas dengan menguasai angkasa.Ikan justru sangat menikmati luasnya samudra, dan tidak pernah menginginkan punya kaki untuk tahu daratan.Kura-kura tidak ingin berjalan cepat, karena ia memiliki rumah yang harus ia bawa bawa kemana-mana.Lebah tidak pernah meminta emas pada yang meminta madunya, karena ia bisa menghasilkannya setiap saat.Dan pohonpun tidak diijinkan untuk menjerit, saat tubuhnya ditebang...Manusia punya kapal selam untuk menyelami dalamnya lautan.Manusia mampu membuat pesawat untuk menerbangi langit, bahkan menjelajah ruang angkasa.Manusia sering memperlihatkan kemampuan 'mengebut'...

Senin, 05 Oktober 2009

Prolog Tiga

GERRY SATYAIa terus memandang di balik kacamatanya. Pagi itu. Kembali ia ke sekolahnya. Seperti biasa. Ia membangunkan ayam jago yang dipelihara oleh bapaknya. Pukul empat pagi. Ia lalu melepas kacamata dan mulai mengguyur tubuhnya dengan air hangat yang sudah disiapkan emaknya.Pukul lima pagi, tas telah siap dengan buku-buku dan dokumen-dokumen penting lainnya. Wortel dan kunci segembok. Kebutuhan belajar selama satu bulan selalu ia bawa setiap hari ke sekolah. Perlengkapan ibadah dan mandi. Semuanya.Pukul lima lebih lima belas pagi. Sepatunya telah mengilap. Ia menemui piring melaminnya. Menunggu sejenak di dekat tungku tempat emaknya memasak nasi. Dengan senyum yang biasa, sang emak meminta piring melaminnya, kemudian mengambilkan nasi panas dari 'dandang'. Kemudian ia mengambil telur ceplok...

Life Goes On!!!

...

Minggu, 04 Oktober 2009

Persamaan Gagal dan Nol, Sukses dan Berhasil

Bagaimana aplikasi "x" kuadrat dalam kehidupan? Atau, apakah yang disebut dengan perkalian 1x1=1? Ketetapan? Namun 0 dikalikan bilangan berapapun, hasilnya akan tetap nol? Nol kuadrat? Samakah dengan kegagalan yang dilipatgandakan? Benarkah, filosofi "Tujuan dikalikan Usaha = x" (x1=Sukses, x2=Gagal)? Padahal, dalam pengertian Matematis, "kosong" tidak sama dengan "no...

Kamis, 01 Oktober 2009

If there is a light in the soul,There will be beauty in the person.If there is beauty in the person,There will be harmony in the house.If there is a harmony in the house,There will be order in the nation.If there is order in the nation,There will be peace in the world.                             ~ Chinese Prov...

Prolog Dua

"Kesunyian memiliki tangan-tangan halus bagai sutra, namun dengan jemari yang kuat ia mencengkeram hati dan meyakini dengan derita. Kesunyian adalah sekutu derita sekaligus ketinggian jiwa....

Pages 161234 »
 
Powered by Blogger